Majalah SKETSA

人间一角

Jane Josephine – 315210088

Latar Belakang

Kawasan Glodok di Jakarta dikenal sebagai pusat komunitas Tionghoa yang kaya akan sejarah, budaya, dan tradisi. Namun, modernisasi dan perkembangan kota yang pesat menyebabkan banyak elemen budaya lokal mulai tergerus. Kurangnya ruang publik yang mendukung pelestarian budaya dan minimnya partisipasi masyarakat dalam menjaga warisan budaya menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah ruang edukasi dan interaksi yang mampu merangkul, melestarikan, serta memperkenalkan budaya Tionghoa kepada masyarakat luas. Museum berkonsep kopitiam ini hadir sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan tersebut dengan mengedepankan fungsi edukasi, pelestarian, dan penguatan identitas budaya Tionghoa di tengah kehidupan urban Glodok

Konsep

Museum ini mengusung konsep sebagai ruang edukasi, pelestarian, dan interaksi budaya Tionghoa di kawasan Glodok. Bangunan ini didesain menghadirkan suasana otentik kopitiam melalui penggunaan elemen interior seperti kursi kayu tua, meja bulat, ornamen klasik, serta warna-warna khas Tionghoa seperti merah dan emas yang menciptakan atmosfer nostalgia dan kehangatan. Selain menampilkan artefak, museum ini juga menyediakan ruang workshop, area membaca, ruang bermain mahjong, serta area makan yang mendorong interaksi lintas generasi. Arsitekturnya mengadopsi tipologi rumah tradisional Tionghoa (Si He Yuan), mengintegrasikan taman, dinding hijau, pencahayaan alami, serta teknik ramah lingkungan untuk menciptakan ruang yang nyaman dan berkelanjutan. Museum ini tidak hanya menjadi pusat edukasi sejarah, tradisi, dan kontribusi etnis Tionghoa di Indonesia melalui pameran interaktif dan narasi mendalam, tetapi juga menjadi ruang publik yang terbuka dan inklusif, dengan plaza dan paviliun untuk dialog antar komunitas, pertunjukan budaya, serta aktivitas sehari-hari masyarakat. Konsep ini menekankan pentingnya pelestarian identitas budaya Tionghoa di tengah modernisasi, sekaligus menyediakan ruang yang adaptif untuk kebutuhan masyarakat urban masa kini.

Hal Unik dari Proyek

Museum ini merupakan proyek yang unik karena menggabungkan konsep kopitiam—kedai kopi tradisional Tionghoa—dengan fungsi museum sebagai pusat edukasi, pelestarian, dan interaksi budaya di kawasan Glodok. Keunikan utama terletak pada suasana otentik kopitiam yang dihadirkan melalui interior seperti kursi kayu tua, meja bulat, ornamen klasik, serta warna-warna merah dan emas yang khas budaya Tionghoa. Bangunan ini mengadopsi tipologi rumah tradisional Si He Yuan yang sudah jarang digunakan, serta mengintegrasikan taman, dinding hijau, dan pencahayaan alami untuk menciptakan ruang yang nyaman dan ramah lingkungan. Museum ini juga menyediakan plaza, paviliun, dan area terbuka sebagai ruang publik interaktif untuk dialog antar komunitas, pertunjukan budaya, serta aktivitas sehari-hari masyarakat. Selain menampilkan artefak, museum menghadirkan pameran interaktif, program komunitas, dan pengalaman multisensori yang memperkuat regenerasi budaya lintas generasi. Proyek ini dirancang sebagai ruang dialog dan akulturasi budaya, memperkenalkan sejarah, perjuangan, dan kontribusi etnis Tionghoa di Indonesia secara mendalam, serta menjadi tempat yang terbuka dan inklusif bagi semua kalangan.

Shopping Cart
Scroll to Top