FAST FASHION FALLOUT
Sharon Gracelia Liu A – 315190002 | Justine Salim – 315210018 | Flavenie Nathania – 315210022
Latar Belakang
Fenomena fast fashion ini mencerminkan bagaimana desain sering kali mengikuti tren mode yang cepat berubah. Fenomena ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana kita dapat mengubah pola yang ada, sehingga desain tidak hanya menjadi cerminan tren yang sementara, tetapi juga sebuah proses yang mendalam dan berkelanjutan. Jika fast fashion dapat direvolusi, maka demikian juga dengan cara kita memandang limbah—seperti yang dilakukan oleh para pemulung, yang melihat setiap potongan kain yang dibuang bukan sebagai akhir, melainkan awal dari peluang baru. Dengan keterampilan mereka, mereka mengubah limbah menjadi barang yang memiliki makna dan nilai lebih. Dalam arsitektur, pendekatan ini dapat diterjemahkan ke dalam desain rumah pemulung yang tidak hanya sebagai tempat singgah sampah yang dikumpulkan, tetapi juga dapat menggunakan kain buangan tersebut menjadi material dan struktur yang dapat didaur ulang menjadi sebuah tempat huni sehari-hari

Konsep
Konsep pada proyek “Fast Fashion Fallout” disebut dengan Re-weaving Space yang berarti menenun kembali suatu tempat agar memiliki kehidupan yang lebih layak. Konsep ini terinspirasi dari limbah kain yang awalnya berupa dari potongan kain yang tercerai-berai lalu ditenun kembali menjadi suatu hal yang berguna. Pola rajutan yang berulang menggambarkan kegiatan pengolahan limbah yang berulang dan modul dari hunian juga akan berulang dan saling mengikat. Konsep reweaving spaces menerapkan metode twinning dalam bangunan.
Transformasi bentuk yang terjadi pada proyek dimulai dengan massa awal yang paling efisien dan maksimum. Tahap selanjutnya, terdapat adisi terhadap hunian untuk meningkatkan densitas lahan. Tahap ketiga yaitu memberikan split leven antara hunian agar mendapat pencahayaan dan pengudaraan yang baik. Setelah itu, terjadi adisi area maintenance rain water harvesting system terhadap masing-masing tower hunian. Untuk menjaga konektivitas antar tower, dilakukan adisi jalur sirkulasi antar tower menggunakan transformasi konsep dari metode twinning.


Hal Unik dari Proyek
Proyek “Fast Fashion Fallout” ini menggunakan beberapa prinsip dan strategi desain seperti textile waste management, connect with nature, modular design and flexible, affordability. Textile waste management terlihat pada penerapan sistem pemilahan dan pengumpulan sampah untuk daur ulang limbah tekstil sehingga dapat menjadi mata pencaharian bagi pemulung. Connect with nature terlihat pada penerapan sistem ventilasi yang efektif untuk memastikan sirkulasi udara baik dan terkoneksi dengan alam. Modular design and flexible terlihat pada penggunaan komponen yang dapat dibongkar pasang dengan mudah sebagai pemanfaatan dari hasil olahan limbah tekstil. Affordability memudahkan pengguna untuk mendapat bahan mentah olahan tekstil dan mengolahnya. Selain itu, limbah tekstil dapat digunakan menjadi material bangunan.
Semua komponen yang ada pada proyek mendukung aktivitas sehari-hari pemulung dan kegiatan daur ulang limbah tekstil. Aktivitas bekerja, pengumpulan, dan pengolahan dimulai dari pagi hari, sedangkan pada sore hari didominasi oleh kegiatan sehari hari dan pulang ke rumah masing-masing. Oleh karena itu, terlihat jelas perbedaan pada potongan kegiatan yang ada pada proyek.




