SEEN THE UNSEEN
Elbert Hans – 315210092
Latar Belakang
See the Unseen adalah sebuah museum yang mengangkat tema sinestesia, yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seluruh manusia, dimana respon seluruh indra saling terhubung dan bekerja sama. Kemampuan sinestesia menjadi sangat penting untuk kita memahami kehidupan sebenarnya. Namun, dengan berkembangnya era modern dan serba visual oriented, manusia menjadi bergantung hanya pada indra penglihatan, sehingga tidak lagi peka terhadap indra lainnya dan kehilangan kemampuan sinestesia. Maka dari itu, museum akan menjadi media edukasi dan rekreasi dalam menumbuhkan kepekaan sinestesia antar indra.

Konsep
Ruang museum menjadi sangat penting untuk mennyampaikan peran edukasi dari museum itu sendiri. Konsep utama program ruang dari museum terbagi menjadi tiga zona, yaitu zona pengenalan (recognition), zona utama (maint event), dan zona sinestesia (sinestesia hall). Masing – masing zona memegang peran penting untuk menumbuhkan kepekaan sinestesia kepada pengunjung. Zona pengenalan adalah zona yang menyampaikan edukasi mengenai sinestesia, serta merangsang terlebih dahulu masing masing indra. Zona utama adalah ruang – ruang yang memberikan pengalaman sinestesia, di mana seseorang akan melihat sebuah cerita dan harus dilanjutkan dengan indra lainnya, tetapi tanpa adanya indra penglihatan. Zona ini akan berfokus untuk memberikan pengalaman mengenai cara kerja sinestesia. Zona sinestesia adalah sebuah aula yang berisikan sinestesia sebenarnya, dimana seluruh sisi aula memiliki makna tersirat. Zona ini belum tentu dapat dipahami oleh semua pengunjung, tetapi dapat melatih kepakaan mereka.


Zona utama dari museum memegang peran penting dalam menumbuhkan kembali kepekaan sinestesia. Zona utama museum menggunkan konsep spasial ruangan sinestesia pada kajian sebelumnya, yaitu Spatial sequence synesthesia, Kineticosensory synesthesia, Spatial Orientation synesthesia, dan Proprioception synesthesia. Masing – masing ruangan pada zona utama memiliki makna tersirat yang berbeda – beda, dengan tujuan yang juga berbeda – beda. Penerapa ruang spasial sinestesia ini menjadi salah satu perwujudan arsitektur regeneratif dengan pendekatan sosial.


Hal Unik dari Proyek
Berbeda dengan museum pada umumnya yang hanya menitikberatkan pada rangsangan visual, Museum See the Unseen dirancang untuk merangsang seluruh indra manusia secara holistik. Museum ini menghadirkan pengalaman multisensori yang unik melalui eksplorasi berbagai indra, sehingga setiap pengunjung dapat merasakan persepsi yang berbeda-beda setiap individu pengunjung. Museum ini juga memberikan beragam media yang digunakan untuk membangkitkan respon indrawi, seperti tekstur yang variatif, aroma dan bunyi alam, elemen air dan vegetasi, pencahayaan serta pengudaraan alami, permainan material, hingga teknologi interaktif. Dengan pendekatan ini, See the Unseen menghadirkan pengalaman yang tidak hanya visual, tetapi juga menyentuh, menghidupkan, dan meninggalkan kesan mendalam melalui interaksi penuh dengan seluruh indra


