Majalah SKETSA

URBAN SHAN SHUI

Bryant Alexander S., Samuel Chandra, Bryan Nathaniel

Latar Belakang

Diambil dari filosofi klasik lukisan Tiongkok kuno: Shan Shui (山水). Secara harfiah berarti “gunung dan air”. Bukan hanya sekedar menggambar alam, tapi pandangan hidup tentang keseimbangan manusia dengan alam, spiritualitas, dan arsitektur sebagai puisi tiga dimensi. Di tengah dinamika dan kepadatan Jakarta, proyek ini menjadi representasi “gunung spiritual” — sebuah metafora dari ketenangan, kekuatan, dan refleksi di tengah hiruk-pikuk kota. Dengan menghadirkan lanskap batin yang terwujud dalam ruang arsitektur. Terinspirasi dari elemen khas Glodok seperti toko herbal, kelenteng, dan rumah tradisional yang menyatu secara organik dengan alam, diolah ulang dalam bentuk kontemporer yang tetap menghargai nilai budaya leluhur.

Konsep

Shan Shui tidak menutupi diri dari masyarakat luar, justru mengundang dan memberi ruang hijau dan ruang beraktivitas di dalam bangunannya. Komposisi tiga tower dengan bentuk dinamis dan melengkung, menyerupai kontur gunung. Disusun bertingkat dan bersusun seperti lanskap alam yang memberi kesan organik dan cair. Dominasi kaca vertikal tipis dan transparansi memperkuat koneksi visual dalam-luar dan interaksi cahaya alami. Vegetasi menawarkan visual hijau yang menenangkan, mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan menciptakan hubungan alami dengan alam, bahkan di lingkungan perkotaan.

Shopping Cart
Scroll to Top